Lihat muda pujangga
Terang hati lahirnya
Takkan ku biarkan jiwa suci dipersetan
Emas permata kacak para perjaka
Harus diingat yang tuhan punya
Pembalasan
Baru setahun jagung
Dah pandai main harung
Belum sampai Sarawak
Amboi kemain banyak cekadak
Kau ingat kau siapa
Diva ratu dunia
Hei adik manis ingatlah
Fana ini persis
Kertas yang ditulis
Dengan berus fasis
Yang mengkabur habis
Yang mendaki
Ke menara gading
Diterajang ke kiri
Empat jari dituding
Ke arah rohani sendiri
Yang mula dipertikai
Mata si polan yang bilang kau dah cuai
Dengan nikmat dunia
Yang tak bertahan lama
Saat kau tumbang
Mereka bersorak gembira
Raparapapam
Perlahan aku berjalan
Berjalan berjalan sampai ke bulan
Tak berpijak bumi fana
Fanatik berlegar-legar di depan mata aku
Perlahan aku berjalan
Berjalan berjalan sampai ke bulan
Tak berpijak bumi fana
Fanatik berlegar-legar di depan mata aku
Akulah tuan kamu
Otak tak pernah tepu
Mari dengar syarahan
Takkan berhenti putaran
Gelombang radio digodam
Bunyi macam ragam
Dari setinggan ke semidi
Sampai rumah agama
Bak kaduk naik junjung
Dilambung sampai terapung
Fulus jelata penuh tangan
Biar sampai ke pangkal lengan
Alang-alang pekasam diseluk
Cari berlian sampai ke ceruk
Tembus mimpi sambil kau terhangguk
Terhantuk ke bumi
Mengharapkan balasan Ilahi
Tuk tak bina istana dalam
Neraka nya nanti
Sepuluh jari merangkak
Menggapai angkasa
Mengharapkan ampun dari pada
Yang maha kaya
Raparapapam
Perlahan aku berjalan
Berjalan berjalan sampai ke bulan
Tak berpijak bumi fana
Fanatik berlegar-legar di depan mata aku
Perlahan aku berjalan
Berjalan berjalan sampai ke bulan
Tak berpijak bumi fana
Fanatik berlegar-legar di depan mata aku
Perlahan aku berjalan
Berjalan berjalan sampai ke bulan
Tak berpijak bumi fana
Fanatik berlegar-legar di depan mata aku
Perlahan aku berjalan
Berjalan sampai ke bulan
Tak berpijak bumi fana
Fanatik berlegar-legar di depan mata aku
Perlahan aku merangkak
Menongkah arus yang terus
Tak putus membongkak
Meliar dari jelak gelak ketawa
Yang tak mengenal erti
Saat hati mati rohani habis dijoli
Dengan kegigihan dalam melayangkan
Nafsu berterbangan khayalan
Tinggi di udara
Tanpa ingatkan Tuhan yang esa
Yang mampu jentik nyawa
Bersama-sama impian yang
Dah pun terlaksana
Di mana perginya janji azali
Di mana perginya si jati diri
Di mana tanyalah di mana
Perginya si akal yang maha rasional
Setiap helah tangkal
Yang masih mampu sangkal
Yang makin terungkai bila nafsu tergadai
Bila jasad wangi bersepai
Menjadi bangkai
Yang tak mampu lagi bersatu
Menyatukan badan yang
Menyembah raja semua hantu
Jadi perlahan aku berjalan
Berjalan sampai ke bulan
Tak berpijak bumi fana
Saat Israfil melaungkan sangkakala