Ada sepucuk warkah
Dalam riang aku terima
Dari sekeping hati yang kupuja
Diselitkan setangkai mawar
Yang merah merekah oh warnanya
Tapi sayang telah layu pun ia
Kau tanya kepadaku
Mengapa aku merayu
Kau tanya kepadaku
Mengapa aku mengganggu
Oh
Bukankah kau yang dulu
Mengharapkan kasihku
Setelah kuserahkan
Dikau membisu
Tapi mengapa kini
Kau kata yang kau benci
Setelah jiwa raga
Kukorban untukmu
Sampul warkahmu indah
Tapi isinya hampa
Haruskah kuterima
Kesan yang tergambar ini
Ada sepucuk warkah
Dalam riang aku terima
Dari sekeping hati yang kupuja
Diselitkan setangkai mawar
Yang merah merekah oh warnanya
Tapi sayang telah layu pun ia
Kau tanya kepadaku
Mengapa aku merayu
Kau tanya kepadaku
Mengapa aku mengganggu
Kau tanya kepadaku
Mengapa aku merayu
Kau tanya kepadaku
Mengapa aku mengganggu
Oh
Bukankah kau yang dulu
Mengharapkan kasihku
Setelah kuserahkan
Dikau membisu
Tapi mengapa kini
Kau kata yang kau benci
Setelah jiwa raga kukorban untukmu
Sampul warkahmu indah
Tapi isinya hampa
Haruskah kuterima
Kesan yang tergambar ini
Ada sepucuk warkah
Dalam riang aku terima
Dari sekeping hati yang kupuja
Diselitkan setangkai mawar
Yang merah merekah oh warnanya
Tapi sayang telah layu pun ia
Kau tanya kepadaku
Mengapa aku merayu
Kau tanya kepadaku
Mengapa aku mengganggu